Ekonomi Jerman Diramal Kontraksi 0,6 Persen di 2023

Liputan6.com, Jakarta – Jerman sedang berjuang untuk memulihkan ekonominya yang dilanda inflasi dan kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut.

Mengutip Euro News, Jumat (29/9/2023) 5 lembaga ekonomi memperkirakan PDB Jerman akan turun sebesar 0,6 persen di sisa tahun 2023, karena kenaikan suku bunga berdampak pada perekonomian dan inflasi yang tinggi menekan konsumsi.

Prakiraan Perekonomian Bersama (Joint Economic Forecast) adalah salah satu indikator utama yang diikuti oleh Kementerian Perekonomian Austria, yang disusun oleh Institut Ifo, Institut Penelitian Ekonomi Halley, Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia, Institut Penelitian Ekonomi RWI – Leibniz, dan Institut Penelitian Ekonomi Austria.

“Alasan paling penting untuk revisi ini adalah bahwa konsumsi industri dan swasta pulih lebih lambat dari yang kami perkirakan pada musim semi,” kata Oliver Holtemöller, Wakil Presiden dan Kepala Departemen Makroekonomi di Halle Institute for Economic Research (IWH).

Jerman telah mengalami kemerosotan selama lebih dari setahun, terutama disebabkan oleh kenaikan tajam harga energi pada tahun 2022. Putusnya sumber gas alam dari Rusia, menempatkan industri padat energi di negara tersebut dalam situasi yang sulit.

Inflasi harga konsumen Jerman juga telah meningkat hingga lebih dari 8 persenX menyebabkan konsumsi domestik berada pada tingkat yang rendah.

Sementara itu, tingginya suku bunga memberikan pukulan yang sangat keras pada industri konstruksi.

Secara keseluruhan, indikator-indikator tersebut menunjukkan bahwa produksi kembali turun secara nyata pada kuartal ketiga tahun 2023.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *