Raksasa Bank China Cabang AS Kena Serangan Ransomware

Sebelumnya diberitakan, pelabuhan tersibuk di Jepang, yaitu Pelabuhan Nagoya mengungkapkan telah mengalami serangan ransomware di area operasinya.

Sebagai informasi, ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang biasanya mengunci komputer organisasi korban sehingga peretas dapat meminta pembayaran.

Melansir CNN Business, Jumat (7/7/2023) serangan ransomware itu menyebabkan hambatan pada Pelabuhan Nagoya untuk menerima peti kemas selama dua hari.

Pelabuhan kini telah dalam proses pemulihan, yang dikenal sebagai pusat ekspor mobil dan mesin ekonomi Jepang. Pemulihan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang lebih luas dari serangan ransomware.

Asosiasi Transportasi Pelabuhan Nagoya membeberkan, peristiwa peretasan mulai terjadi ketika sistem komputer yang menangani kontainer pengiriman mati secara tiba tiba.

Peretasan tersebut membuat pelabuhan terpaksa untuk berhenti menangani peti kemas yang datang ke terminal dengan trailer.

Ini adalah serangan ransomware pertama yang dilaporkan di pelabuhan Jepang, dan insiden tersebut telah “menimbulkan kekhawatiran besar atas dampaknya terhadap ekonomi lokal dan rantai pasokan termasuk industri otomotif,” ungkap Mihoko Matsubara, kepala strategi keamanan siber di NTT Corporation, sebuah perusahaan telekomunikasi di Jepang.

Laporan media Jepang menyebutkan bahwa LockBit, sejenis ransomware yang dikaitkan dengan peretas berbahasa Rusia, digunakan dalam peretasan tersebut.

Namun, hingga Kamis tengah hari di Jepang, tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan ransomware di Pelabuhan Nagoya dari grup LockBit di situs web gelap mereka.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *