Harga emas dunia berada di level psikologis utama yaitu USD 2.000 per ounce pada perdagangan Senin. Kenaikan harga emas dunia ini terjadi masih disebabkan karena permintaan safe haven.
Mengutip CNBC, Selasa (31/10/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 1,998.47 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih tinggi pada USD 2.005,60 per ounce.
Harga emas di pasar spot sempat menyentuh USD 2.009,29 per ounce pada perdagangan Jumat, melampaui level USD 2.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan Mei, karena investor berbondong-bondong mencari emas batangan yang aman.
Permintaan kepada emas sebagai instrumen safe haven terus membludak di tengah konflik Timur Tengah antara Palestina dan Israel. Sementara para pelaku pasar menantikan pertemuan kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) minggu ini.
“Konflik Timur Tengah membatasi pasar emas dan perak. Saya tetap bullish pada emas, konflik akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik, emas bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Pasukan dan tank Israel menyerang kota utama Gaza di utara dari timur dan barat.
Emas sedang berkonsolidasi dan membangun basis untuk kenaikan lebih lanjut, tergantung pada geopolitik, kata analis StoneX Rhona O’Connell dalam sebuah catatan.