Harga Minyak Dunia Turun Meskipun Konflik Timur Tengah Memanas

Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak turun bahkan setelah Israel mengirim pasukan darat ke Jalur Gaza, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Penurunan harga minyak dunia ini terjadi karena investor memantau dengan cermat pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral AS atau Fed yang akan berlansung di pekan ini.

Mengutip CNBC, Selasa (31/10/2023), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia turun 2,8% menjadi USD 87,89 per barel. Sedangkan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terakhir turun 3,5% menjadi USD 82,57 per barel.

“Saya pikir pasar telah memperhitungkan serangan pada hari Jumat dan malam ini lebih menjual fakta,” kata presiden Rapidan Energy Group Bob McNally kepada CNBC melalui email.

Dia mengatakan operasi darat sejauh ini terbatas dan mencatat kekhawatiran makroekonomi lainnya.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan yang berlangsung selama dua hari, setelah ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada laju tahunan sebesar 4,9% pada kuartal III.

“Data ekonomi AS baru-baru ini tampaknya tidak memberikan banyak ruang bagi The Fed untuk mundur dari kebijakan suku bunganya yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sementara data PMI Tiongkok yang akan datang mungkin masih menunjukkan risiko penurunan terhadap kondisi perekonomian,” kata analis IG, Yeap Jun Rong.

Dia menunjukkan bahwa keduanya tampaknya memberikan keraguan jangka pendek agar harga minyak dapat mengikuti kenaikan baru-baru ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers hari Sabtu bahwa Israel telah memasuki tahap kedua perang, yang ia perkirakan akan berlangsung “panjang dan sulit” seiring negara tersebut memperluas operasi daratnya di jalur tersebut.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *