Liputan6.com, Jakarta – AXA Mandiri dan AXA sebagai penyedia solusi perlindungan jiwa, kesehatan, dan asuransi umum menyoroti kesehatan finansial dan mental para pengusaha perempuan dalam menjalankan bisnisnya.
Pasalnya, dari sisi kesehatan finansial, Presiden Direktur AXA Insurance Indonesia Laurent Bourson mengatakan, berdasarkan survei Insider, 65 persen pengusaha perempuan hanya menjalankan bisnis selama 1-2 tahun.
“Kami mendukung pemberdayaan perempuan dan keberlangsungan usaha kecil menengah, termasuk yang dikelola oleh perempuan, dengan aktif mengadakan program edukasi dan berbagai workshop, untuk meningkatkan kesadaran akan perencanaan keuangan, demi mewujudkan kemandirian finansial,” tuturnya di sela acara Dare to be Fit yang digelar AXA Mandiri dan AXA di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Di sisi lain, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav melaporkan, sekitar 58 persen menurut survei memiliki tingkat stress lebih tinggi di tempat kerja dibandingkan laki-laki.
Salah satu penyebabnya adalah multi peran yang dilakukan oleh perempuan, terutama working mom yang harus berperan sebagai pekerja di kantor juga sebagai ibu, sekaligus istri di rumah.
Niharika menyebut, saat ini kesehatan mental menjadi isu yang nyata dan krusial. Di AXA secara global, kami percaya akan pentingnya pendekatan holistik terhadap kesehatan, menyadari bahwa kesejahteraan fisik dan mental sama pentingnya.
“Melalui kampanye Perempuan Tanpa Beban Risiko, AXA Mandiri dan AXA mendukung perempuan di Indonesia dengan berupaya untuk memperkecil risiko perempuan dengan memberikan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Adapun perlindungan yang diberikan meliputi, fasilitas perlindungan kesehatan jiwa melalui layanan telekonsultasi dengan akses psikolog berpengalaman, untuk memberikan ketenangan pikiran.
“Selain itu juga, AXA Mandiri dan AXA menghadirkan solusi perlindungan komprehensif, serta mendorong para pemangku kepentingan untuk mendukung kampanye ini dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar, yaitu mengurangi risiko yang dihadapi perempuan,” paparnya.