PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan bauran energi terbarukan Biomassa dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Dengan menjalankan komitmen serap 10,2 juta ton pada 2025.
Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh mendukung rencana pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan Co-Firing sebesar 10,2 juta ton pada tahun 2025. Substitusi bahan bakar batu bara ke biomassa ini adalah proyek yang strategis.
”Selain bisa mengurangi ketergantungan atas batu bara yang merupakan energi fosil, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menurunkan emisi karbon mencapai NZE 2060. Dengan co-firing biomassa PLN bisa mendapatkan energi bersih dengan biaya minimal,” kata Iwan, Selasa (17/10/2023).
PLN EPI pun telah menggandeng swasta Salah satunya PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN), dalam pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi Co-firing Biomassa pada PLTU Bengkayang. Ke dua pihak bersepakat melibatkan masyarakat Sambas secara langsung dalam proses produksi Biomassa tersebut.
Pengolahan Biomassa
Iwan menjelaskan, pengolahan Biomassa ini mampu menyerap 40 tenaga kerja lokal di Sambas Kalimantan Barat. Ia pun optimis, program Co-Firing jenis lain yang digagas akan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara masif dan mengurai permasalah sampah yang banyak terjadi di berbagai daerah.
“Ada 40 orang yang terlibat dalam produksi pellet tandan kosong kelapa sawit. Demikian juga dengan biomassa jenis lainnya. Semoga ini jadi awal yang baik karena selama ini mungkin tandan kosong menumpuk di kebun dan sekarang sudah bisa dimanfaatkan,” lanjut Iwan Agung.