Berusia 277 Tahun, Ini Kunci Pos Indonesia Tetap Eksis Sebagai BUMN Tertua

Strategi yang dilakukan Pos Indonesia tersebut dinilai berhasil. Terbukti pada tahun 2022, obligasi yang ditawarkan Pos Indonesia diminati masyarakat.

Hal ini menjadi bukti Pos Indonesia tetap bernilai baik dan mendapat tempat di hati masyarakat. Reaksi pasar, menurut Endy, seharusnya Pos Indonesia sudah masuk ke pasar obligasi ini 10 tahun yang lalu.

“Sebetulnya kita terlambat masuk ke pasar saham. Nah, so far waktu kita masuk kita juga kaget. Ternyata kita tidak mengantisipasi pasar itu subscribe over subscribe sampai 4 kali,” kenang Endy.

Artinya, di pasar saham sebenarnya masih sangat potensial dan tidak perlu takut untuk mencoba terobosan-terobosan bisnis. 

“Kita menawarkan obligasi 500 miliar, ternyata total obligasi hampir 2 triliun yang ingin membeli. Ternyata masyarakat luas memperhatikan pergerakan positif Pos, profit yang baik, service quality yang bagus. Sampai hari ini posisi obligasi di pasar saham positif. Trading positif tetap di atas 100 persen. Artinya, orang memperdagangkan obligasi karena laku. Tahun depan rencananya kita akan masuk ke pasar obligasi. Rencananya 1,5 triliun (obligasi yang ditawarkan),” ujarnya.

“Jadi kalau diperdagangkan berarti yang pegang dapat untung. Nah, itu testimoni pasar sebetulnya yang menunjukkan kepercayaan terhadap Pos Indonesia. Butuh effort besar, tapi kami juga punya kepercayaan diri besar karena sukses tahun lalu, dari perkembangan laba, revenue, dan bisnis kita. Kami yakin obligasi Pos yang akan datang cukup berhasil,” tuturnya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *