Terkait dengan inflasi, tahun 2024 inflasi diperkirakan akan terjaga di kisaran 3%, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap USD di tahun 2024 berada di kisaran 15.100 – 15.600 per dollar USD.
“Proyeksi penguatan tersebut didasarkan pada perkiraan inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter BI tahun 2024 untuk berfokus pada pro-stability. Namun, higher for longer yang bertahan sampai pertengahan tahun 2024 masih memungkinkan tergerusnya nilai tukar hingga di atas Rp 15.500,” kata Shinta.
Realisasi APBN menjadi pendorong (driver) yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi 2024. Namun, investasi dan kinerja ekspor tahun 2024 diprediksikan oleh APINDO kurang baik karena melemahnya realisasi investasi di tahun politik, perkembangan ekspor Indonesia yang turun, perlambatan kinerja perdagangan, dan penurunan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Shinta mengatakan, melalui alokasi dana yang tepat pada sektor strategis, APBN bisa menjadi instrumen penting untuk memicu investasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja.
“Untuk mencapai target proyeksi pertumbuhan, ada sejumlah agenda strategis yang perlu mendapat prioritas sebagai sumber daya di tahun 2024. Termasuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan pemilu, konsistensi reformasi struktural, pengendalian inflasi, hilirisasi, pengembangan SDM, perlindungan ketenagakerjaan, penguatan ekosistem UKM, melakukan langkah antisipasi hoax yang merugikan perekonomian dan pekerja, dan evaluasi kebijakan devisa hasil ekspor.” kata Shinta.