Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka Dies Natalis UGM ke-74, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UGM bekerja sama dengan Yayasan Sumbang Kawruh Indonesia (SUKRI) menyelenggarakan kegiatan UGM Harmoni. Sebuah pertunjukan yang menampilkan instalasi seni merangkai bunga “beyond art”.
Yang paling menarik dan istimewa dari Harmoni UGM adalah instalasi “karpet bunga” atau hamparan permadani yang terbuat dari susunan bunga-bunga.
Karpet bunga ini merupakan pertunjukan karpet bunga pertama kali yang diadakan di DIY Jateng dan akan menjadi karpet bunga terbesar yang pernah digelar di pulau Jawa.
Ketua DWP UGM, Indun Dewi Puspita menjelaskan, rangkaian bunga ini dipersembahkan untuk menyemarakkan perhelatan Dies Natalis UGM ke-74.
Menurutnya, kegiatan ini mendapat dukungan dari beberapa mitra strategis UGM, diantaranya PT Pertamina (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Jamkrindo dan MIND ID.”
“Selain sebagai simbol keindahan, gelaran instalasi bunga ini kami selenggarakan untuk menjadi simbol kolaborasi yang harmonis antara seluruh individu dan komunitas dalam naungan UGM yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, sekaligus juga menyampaikan pesan-pesan khusus untuk memperingati perjalanan 74 tahun UGM,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Manfaatkan Limbah
Lebih jauh, katanya, karpet bunga dibuat tidak hanya menggunakan bunga-bunga segar yang indah, namun juga memanfaatkan kembali limbah dari kulit jagung yang sudah tidak terpakai.
Limbah kulit jagung yang dikenal sebagai klobot disulap menjadi kerajinan bunga yang indah dan ikut menghiasi karpet bunga yang terhampar sepanjang kurang lebih 42 meter di Boulevard Kampus UGM.
“Hamparan karpet bunga ini bukan sekedar karya seni merangkai bunga yang indah, tetapi juga memiliki misi sosial yang berdampak langsung baik secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat, khususnya pengrajin bunga klobot jagung yang sebagian besar adalah perempuan penyangga ekonomi keluarga,” jelasnya.