Liputan6.com, Jakarta – Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkap upaya yang pernah dilakukannya untuk meningkatkan kelas UMKM. Hal ini dijalankan usai dia mengantongi sejumlan inti permasalahan yang dihadapi.
Ganjar Pranowo mengatakan, permasalahannya mulai dari pengetahuan atas produk yang dibuat. Lalu, cara pengemasan hingga metode pemasaran. Masalah lainnya, ditemukan terkait akses permodalan bagi UMKM.
“Lagi-lagi saya contohnya Bank Jateng setelah menurunkan (suku bunga KUR UMKM) itu. Kita buat skema-skema banyak pak,” kata dia dalam Dialog Apindo Capres 2024, di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Ganjar menerangkan, pertama, dia menjalankan program Mitra Jateng 25. Ini memberikan akses modal berupa pinjaman dengan nilai maksimal Rp 25 juta untuk UMKM.
Kedua, ada kredit khusus untuk perempuan. Besaran bunganya dipatok sebesar 2 persen dalam satu tahun. Ganjar menyebut, modal kerja harian dari UMKM berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.
Setelah itu, dia meramu kembali dengan menggunakan formula pendampingan. Namun, dia menegaskan kalau pendampingan ini acap kali kurang diperhatikan serius.
“Setelah akses modal apalagi? Pendampingan, ini seringkali tidak dilakukan, pemerintah itu, ini otokritik buat saya sendiri waktu jadi gubernur biar enggak ada yang tersinggung, bahwa ketika mereka melatih, sebagai ASN dia merasa selesai tugasnya. Maka output-nya sudah bisa dilaporkan sudah selesai,” katanya.
Kendati begitu, Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menagih lebih. Salah satunya adalah outcome dari proses pelatihan yang sebelumnya sudah dilakukan guna membuktikan UMKM benar-benar naik kelas.
“Outcome-nya tak pernah bisa dihitung. Saya tagih, maka UMKM naik kelas itu mesti ditunjukkan,” tegasnya.