Rencana Pengembangan Blok Gas Raksasa Masela Disetujui, Pertamina Bisa Mulai Garap

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif disebut sudah menyetujui rencana pengembangan blok migas raksasa Indonesia, Blok Masela. Dengan begitu, proses pengeboran sudah bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Hal ini diungkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Dia mengatakan persetujuan Plan of Development (PoD) itu telah diteken sejak 28 November 2023.

“Revisi kedua PoD-1 ini sudah disetujui tanggal 28 November kemarin,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Dengan demikian, dia menyebut proses pengeboran sudah bisa dilakukan dalam waktu dekat. Selanjutnya, masih sejalan dengan target, produksi dari Blok Masela dikejar dimulai 2029 mendatang.

“Target onstream adalah akhir 2029, mudah-mudahan masih bisa mengisi target longterm planning kita,” sambungnya.

Perlu diketahui, pengalihan hal partisipasi atau participation interest (PI) dari Shell ke Pertamina dan Petronas sudah diteken sejak 4 Oktober 2023. Artinya, saat ini penggarapan akan dilakukan oleh Inpex, Pertamina, dan Petronas.

“Sehingga sekarang posisi Inpex 65 persen, Pertamima 20 persen, dan Petronas 15 persen,” tutur Dwi.

Perlu dicatat, sebagai blok migas raksasa, Blok Masela menyimpan potensi produsksi sekitar 9,5 juta ton per tahun (MTPA) atau setara 1.600 MMSCFD untuk LNG. Kemudian 150 MMSCFD untuk gas pipa yang akan dibangun untuk petrochemical atau pupuk disana.

“Dan kemudian 35.000 barel kondensat per hari. Investasi sekitar USD 19,8 miliar estimasi saat ini ditambah dengan carbon capture,” urai Dwi Soetjipto.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *