Liputan6.com, Jakarta – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah meminta TikTok Inc untuk membantu toko-toko kecil mempromosikan produknya kepada jutaan pengguna platform media sosial tersebut.
Dikutip dari laman The Star, ditulis Selasa (21/11/2023), Ferdinand Marcos Jr ingin TikTok melatih penjual lokal, terutama yang berada di daerah pedesaan untuk memasarkan produknya. Demikian berdasarkan pernyataannya usai bertemu dengan Chief Executive Officer TikTok Chew Zi Shou di San Francisco, Amerika Serikat.
“Kami punya banyak produk di Vietnam, Indonesia dan Malaysia. Berikan platform untuk menjualnya di seluruh negeri dan ekspor ke seluruh dunia. Itu rencananya,” ujar Chew dalam pernyataannya.
Dimiliki ByteDance Ltd yang berbasis di Beijing, China, TikTok pada April 2022 meluncurkan platform belanja TikTok Shop yang telah muncul sebagai ancaman bagi pemain e-commerce antara lain yang Lazada didukung Alibaba dan Shopee yang didukung Sea Ltd.
Platfom tersebut hadapi reaksi kurang baik di pasar Asia Tenggara termasuk dengan ada kehadiran TikTok Shop. Indonesia menerapkan peraturan pembatasan. Di Malaysia mendesak platform tersebut untuk berbuat lebih banyak dalam mengekang berita palsu.
“Ada pedoman untuk menjaga masyarakat dan menjaga platform tetap aman. TikTok memiliki tim untuk memoderasi konten,” ujar Chew.
Marcos menuturkan, sulit untuk membedakan antara opini yang kuat dan apa yang dianggap sebagai berita palsu. “Tetapi hanya perbedaan pendapat dan cara mereka mengekspresikannya yang terkadang sangat sulit untuk menentukan mana yang berlebihan dan mana yang bisa diterima,” ujar Marcos dikutip dari laman CNN.
“TikTok, sejak awal, hanyalah sebuah platform yang sangat ringan, tapi kemudian karena popularitasnya, misalnya, untuk orang seperti saya yang berkecimpung dalam politik, jika Anda berbicara 50 juta orang, saya harus menjadi bagiannya,” ia menambahkan.
TikTok dikenalkan di Filipina pada Mei 2017, sedangkan TikTok Shop diluncurkan pada April 2022. TikTok menyatakan, pihaknya melihat Asia Tenggara sebagai pasar terbesar di luar Amerika Serikat, dengan 325 juta pengguna aktif bulanan.
Adapun Ferdinand Marcos Jr yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada Mei 2022 setelah menjalankan kampanye di mana platform media sosial termasuk TikTok semakin meningkatkan popularitas pada saat ketergantungan pada opini yang disampaikan melalui ponsel pintar semakin meningkat akibat pandemi COVID-19.
Lebih dari dua pertiga penduduk Filipina memiliki akses internet dan lebih aktif di media sosial dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, menurut We Are Social dan Hootsuite.