Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi menguat sebesar 0,38 persen atau 59 poin menjadi 15.386 per dolar AS dari sebelumnya 15.445 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi Amerika Serikat (AS) yang sudah mencapai puncak mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.
“Sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi AS yang mungkin sudah mencapai puncaknya, kelihatannya masih berlanjut hari ini dan bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini,” ujar Ariston dikutip dari Antara, Selasa (21/11/2023).
Data inflasi AS terbaru yang dirilis menurun pada pekan lalu meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga acuan AS tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Laju inflasi AS Oktober 2023 datar dibandingkan perkiraan sebelumnya 0,1 persen secara month to month (mom) dan mencapai 3,2 persen year on year (yoy) dengan ekspektasi 3,3 persen.
Pelemahan Dolar AS
Selain itu, indeks dolar AS masih berada dalam tekanan karena bergerak lebih rendah dari Senin (20/11), yakni 103,30 dari sebelumnya 104.
Di sisi lain, ekspektasi pelaku pasar dapat berubah tergantung dari perkembangan data ekonomi AS dan pernyataan petinggi bank sentral AS terbaru.