Sampaikan Hormat ke Jokowi, Pembantu Joe Biden Temui Luhut

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku didatangi sejumlah pembantu Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk membawa pesan hormat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seperti beberapa waktu lalu, ketika Luhut Binsar Pandjaitan berbicara dengan pembantu dekat Joe Biden yakni Amos Hochstein dan Jack Sullivan. Luhut menekankan maksud Indonesia soal pelarangan ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020.

Selain itu, ada juga utusan khusus Presiden AS untuk urusan iklim, John Kerry yang datang jauh-jauh dari Negeri Paman Sam untuk menemui Luhut yang tengah menjalani masa pengobatan di Singapura.

“Tiga hari yang lalu misalnya, John Kerry datang jenguk saya di Singapura. Saya juga terus terang, jujur, saya siapa sih, kok sampai John Kerry minta betul supaya bisa ketemu saya,” ujar Luhut dikutip dari akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Minggu (19/11/2023).

“Tapi ujung-ujungnya adalah penghormatan mereka kepada Presiden Joko Widodo. Dari semua itu petinggi-petinggi yang datang jenguk saya, ujung-ujungnya membawa rasa hormat mereka pada Presiden Joko Widodo yang bisa bernavigasi di tengah-tengah keadaan ekonomi dunia yang tidak baik seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Dalam perjumpaannya dengan John Kerry, Luhut menjelaskan upaya Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim (climate change), salah satunya dengan melakukan budidaya rumput laut.

“Kita punya yang alam ini memberikan ya, depleted reservoir. Kita punya saline aquifer yang jumlahnya tuh hampir atau lebih dari 400 giga ton. Itu yang bisa di-inject CO2 ke dalamnya,” terang Luhut.

John Kerry juga bercerita kepada Luhut soal dana milik Pertamina sebesar USD 300 juta juga yang mengendap di Venezuela. Pemerintah AS pada akhirnya turun tangan bantu mencairkannya.

“Anda bisa bayangin, USD 300 juta duitnya Pertamina ditahan di Venezuela, itu dilepaskan oleh Amerika Serikat. Sehingga itu dapat kembali pada Pertamina, tanpa keluar satu peser pun,” imbuh Luhut.

Dari hasil percakapannya dengan pejabat Amerika Serikat, Luhut menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah anti dengan Negeri Paman Sam. Menurut dia, meskipun Pemerintah RI membuat kebijakan larangan ekspor bahan alam mentah, itu bukan berarti Indonesia ingin bermusuhan dengan negara lain.

“Kalau Anda memang berteman sama kami, ya buktikan dong perkawananmu itu. Kita gak pernah against kalian kok. Kita tuh hanya membela kepentingan nasional Indonesia, itu saja. Dan mereka menghargai sikap itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *