Hal terpenting yang perlu diperhatikan di sini adalah optimisme dan pesimisme ada dalam satu spektrum.
Di satu sisi, kamu memiliki orang-orang yang benar-benar optimis. Mereka menganggap segala sesuatu baik-baik saja, dan melihat semua hal negatif sebagai karakter yang cacat. Sebagian berakar pada ego, mereka begitu percaya diri sehingga tidak dapat memahami apapun yang salah.
Di sisi lain, kamu memiliki orang yang benar-benar pesimis. Mereka berpikir yang segala sesuatunya buruk, akan selalu buruk, dan melihat semua hal positif sebagai kelemahan karakter. Sebagiannya berakar pada ego yang mereka kurang percaya diri sehingga tidak bisa membayangkan segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Mereka adalah kebalikan dari orang yang optimis dan tidak terikat dengan kenyataan.
Yang berada di tengah-tengah adalah titik manis. Morgan Housel menyebutnya optimis rasional.
“Mereka yang mengakui bahwa sejarah merupakan rangkaian masalah, kekecewaan, dan kemunduran yang terus menerus terjadi, tetapi tetap optimis karena mereka tahu bahwa kemunduran pada akhirnya tidak menghalangi kemajuan” kata Morgan Housel.
“Mereka terdengar seperti orang munafik dan orang yang suka berjungkir balik, tetapi seringkali mereka hanya melihat lebih jauh ke depan dibandingkan orang lain,” lanjutnya.
Jadi, trik dalam bidang apapun, mulai dari keuangan, karir, hingga hubungan, yaitu berusaha untuk bertahan dari permasalahan jangka pendek sehingga kamu dapat bertahan cukup lama untuk menikmati pertumbuhan jangka panjang.