Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah daerah di Jakarta sudah diguyur hujan. Sejumlah pihak melakukan antisipasi curah hujan tinggi di saat musim penghujan ini. Salah satunya adalah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait pengamanan operasional perjalanan kereta cepat Whoosh.
Saat ini KCIC sudah menjalankan berbagai instrumen untuk melindungi kereta cepat dari bahaya di musim hujan. Mulai dari Disaster Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman keselamatan seperti benda asing di sepanjang trase, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.
“Keselamatan dan kenyamanan penumpang merupakan hal yang paling utama dalam operasional Kereta Cepat Whoosh,” Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Selain itu, KCIC juga memiliki pusat pengelolaan data yang dilengkapi dengan perangkat canggih untuk memantau dan mengelola semua aspek keamanan. “Ini adalah komitmen kami untuk memberikan kontrol yang ketat atas situasi apapun yang mungkin terjadi,” sambungnya.
Eva menjelaskan, Kereta Cepat Whoosh juga telah didesain untuk mampu beroperasi optimal di negara 4 musim maupun negara 2 musim melalui sensor-sensor terkait hujan dan petir yang terpasang. Konstruksi maupun KCIC400AF telah disesuaikan dengan kondisi iklim tropis yang ada di Indonesia
Untuk mendeteksi ancaman dari hujan, KCIC telah memasang sensor setiap 20 km di sepanjang trase. Alat sensor tersebut akan mengirim data terkait intensitas hujan ke pusat kendali.
“Jika curah hujan yang terdeteksi berpotensi menimbulkan ancaman, maka tindakan mitigasi pun dapat segera dilakukan salah satunya melalui menurunkan kecepatan maksimal perjalanan,” katanya.