Liputan6.com, Jakarta – Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo menyebutkan kenaikan okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Solo dan sekitarnya jelang pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang dimulai Jumat, 10 November 2023. Okupansi hotel mulai penuh seiring kegiatan petugas pengamanan dan tim media untuk keperluan piala dunia mulai meningkat.
“Kalau beberapa minggu yang lalu sama sekali belum ada pergerakan. Hanya official-offical yang sudah memilih hotel untuk akomodasi, official dan pemain,” ujar Humas PHRI Kota Solo Wening Damayanti di Solo, Jawa Tengah Kamis (9/11/2023) seperti dikutip dari Antara.
Saat ini media center juga sudah menentukan tempat. Ditambah penonton, petugas, pengamanan dan beberapa kru media baru datang sehari lalu.
“Tanggal 8 baru masuk. Prediksi kami akan mendadak, menjelang semifinal, final itu (tamu hotel-red) baru akan masuk,” ujar dia.
Ia menuturkan, untuk pengamanan di hotel-hotel akan lebih fokus di hotel tempat menginap pemain. “Tempat akomodasi pemain memang ada pengamanan, tetapi hotel-hotel lain pengamanan biasa,” ujar dia.
Ia mengatakan, berdasarkan data, saat ini ada sekitar 9.000 kamar hotel yang ada di kawasan Solo Raya baik bintang dan nonbintang.
General Manager Hotel Fave Manahan Solo Khuswatus Solikhin menuturkan, saat ini tingkat hunian hotel tersebut sudah mendekati 100 persen.
“Tingkat hunian hotel kami naik jadi 80 persen. Dari total kamar 190 kamar, setiap harinya rata-rata 150 kamar terjual. Sabtu dan Minggu ada kenaikan,” ujar dia.
Untuk pemesanan kamar pada final mendatang juga sudah cukup banyak. Bahkan okupansi hotel sudah 50 persen untuk final Piala Dunia U-17 2023.
“Kemungkinan H-1 Minggu sudah menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Selaku pelaku industri perhotelan kami senang dengan adanya penyelenggaraan piala dunia kali ini,” tutur dia.
Ia menuturkan, bulan depan sudah mulai Natal dan Tahun Baru sehingga tingkat keterisian hotel akan kembali meningkat. “Harapannya Kota Solo makin maju dan makin mantap,” ujar dia.