Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah AS pada hari Selasa turun di bawah USD 78 per barel dan mencapai titik terendah sejak Juli. Turunnta harga minyak dunia usai lemahnya data ekonomi global menutupi kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat meletus menjadi konflik regional yang lebih luas.
Dikutip dari CNBC, Rabu (8/11/2023), harga minyak West Texas Intermediate turun USD 3,45, atau 4,3%, menjadi USD 77,37 per barel. Sementara harga minyak Brent turun USD 3,57, atau 4,2% menjadi USD 81,61. Ini menjadi level harga terendah sejak Juli 2023.
Penurunan harga minyak dunia terjadi setelah Tiongkok melaporkan data ekonomi yang beragam. Impor minyak mentah Beijing meningkat berdasarkan volume dan nilai pada bulan Oktober, namun ekspor negara tersebut secara keseluruhan turun lebih besar dari perkiraan, yang mengindikasikan melambatnya permintaan global.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini melaporkan penurunan ekspor sebesar 6,4% dalam dolar AS pada bulan Oktober dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih buruk dari penurunan sebesar 3,3% yang diprediksi oleh jajak pendapat Reuters.
Ekspor Tiongkok telah turun selama enam bulan berturut-turut karena kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada perekonomian global. Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari pada hari Selasa menurunkan ekspektasi bahwa bank sentral AS mungkin menurunkan suku bunga.
“Kita harus menurunkan inflasi kembali ke 2% dalam jangka waktu yang wajar. Pada akhirnya, perekonomian akan memberi tahu kita berapa banyak yang dibutuhkan untuk mencapainya, dan saya tidak tahu,” kata Kashkari kepada Bloomberg Television.
Produksi Minyak
Data dari Tiongkok mengimbangi dampak pengurangan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia, yang mengangkat harga minyak pada awal pekan ini. Riyadh dan Moskow mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa mereka akan mempertahankan pengurangan tersebut setidaknya sampai akhir tahun ini.
Harga minyak melonjak dalam seminggu setelah serangan teroris Hamas terhadap Israel di tengah kekhawatiran bahwa perang tersebut dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas yang mengganggu pasokan minyak.
Harga minyak telah turun sejak pertengahan Oktober seiring dengan meredanya kekhawatiran akan meluasnya konflik dalam waktu dekat.