Saat diminta tanggapan mengenai ada plafon yang jebol di Stasiun LRT Jabodebek, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Farid Budiyanto menuturkan, berdasarkan hasil penelusurhan penyebab jebolnya atap di Stasiun LRT Jabodebek Cawang karena talang air hujan atau gutter tertutup oleh sampah dan menyebabkan air hujan tidak mengalir. Farid menuturkan, perbaikan plafon di Stasiun LRT Jabodebek Cawang relatif singkat.
“Jadi kerusakan tersebut akan segera diperbaiki agar tidak menganggu layanan LRT Jabodebek dan untuk berikutnya diharapkan dalam proses perawatan selalu mengecek kondisi salurah air di atap,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
KAI Minta Maaf
Sebelumnya diberitakan, VP Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan KAI Bersama LRT Jabodebek dan KCIC telah berkoordinasi langsung dengan pihak-pihak terkait yang menjadi kontraktor pembangunan stasiun tersebut guna dilakukan perbaikan.
“Dapat kami sampaikan terkait kontraktor pembangunan di Stasiun LRT Cawang dikerjakan oleh ADHI KARYA, sedangkan untuk di area Stasiun LRT Halim, Stasiun Kereta Cepat Halim dilakukan oleh WIKA. Selanjutnya pihak-pihak terkait tersebut segera melakukan investigasi dan perbaikan area yang terdampak demi kenyamanan penumpang,” ujar Joni.
Joni mengungkap, sejak Minggu 5 November 2023 pagi, kondisi cuaca cerah dan pelayanan di Stasiun LRT Jabodebek Cawang dan Halim berlangsung normal. Pihak ADHI KARYA dan Wika Konstruksi sudah mulai melakukan perbaikan pada saluran air stasiun yang terdampak hujan lebat kemarin dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat.
“KAI memohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang terjadi karena hujan lebat di sekitar area Stasiun Cawang dan Halim,” kata dia.
Guna mengantisipasi keadaan serupa lebih cepat, KAI, KCIC, dan LRT Jabodebek bersama para kontraktor juga akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun LRT Jabodebek serta stasiun kereta cepat untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“KAI bersama pihak-pihak terkait telah melakukan komunikasi dan kordinasi serta bergerak cepat agar pelayanan dan fasilitas yang diberikan pada penumpang optimal,” kata Joni.