Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menjalankan program pemerintah BBM Satu Harga sejak 2017. Selama lima tahun lebih tersebut, banyak juga pengalaman berkesan yang didapat Anggota Komite BPH Migas saat memantau langsung ke daerah.
Pengalaman blusukan ke daerah pelosok dan juga kebahagiaan para masyarakat yang dijangkau program ini disebut tidak bisa digantikan dengan kata-kata.
Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menjelaskan, sampai saat ini pemerintah masih menjalankan Program BBM Satu Harga. Seperti diketahui, program ini dicetuskan untuk memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bisa mendapat akses BBM dengan harga yang sama.
“Jadi program BBM Satu Harga ini adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia dalam Podcast Nusantara dengan tema Apa Kabar Program BBM Satu Harga? yang ditayangkan secara streaming, Jumat (27/10/2023).
Setiap tahun, BPH Migas telah menargetkan membangunan titik-titik penyaluran BBM Satu Harga. Dari target tersebut seringkali terlampaui atau di atasnya.
Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief menambahkan, BBM Satu Harga telah dijalankan di seluruh Indonesia. Ia pun merincikan jika di Sumatera sudah ada 70 titik BBM Satu Harga.
“Di Jawa ada 3 titik. Jawa itu masih ada daerah terpencil yang merupakan daerah kepulauan dan harus menyeberang menggunakan kapal,” imbuhnya.
Di Bali ada 2 titik, Kalimantan ada 100 titik BBM Satu Harga, selanjutnya Sulawesi 48 titik, Nusa Tenggara 78 titik, Maluku dan Papua terdapat 155 titik penyalur.