Liputan6.com, Jakarta – Dengan kemitraannya bersama Indonesia selama 50 tahun, perusahaan teknologi industri asal Inggris, Rolls-Royce memperluas portofolio teknologi ramah lingkungan dengan microgrid dan teknologi bebas CO2, seperti mesin gas H2, penyimpanan baterai, serta elektroliser.
“Kami menggunakan pengetahuan dan kemampuan kami yang mendalam untuk benar-benar membuat mesin kami seefisien mungkin, karena kami telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero (emisi nol bersih) pada tahun 2050,” kata Presiden Rolls-Royce Asia Timur & Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023).
Terkait microgrid, Bicky Bhangu mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia menghadirkan teknologi tersebut di Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa mendatang, yang tengah dalam masa pembangunan dengan mengadopsi konsep Smart City-teknologi ramah lingkungan.
“Indonesia selalu menjadi pasar utama bagi solusi ketenagalistrikan berkelanjutan. Negara ini juga merupakan pasar utama bagi teknologi seperti jaringan microgrid. Kami membawa teknologi ini ke pasar mana pun,” bebenya.
Bicky Bhangu melanjutkan, Rolls-Royce saat ini sedang melihat pasar mana yang mengeluarkan sinyal permintaan pada microgrid.
“Kami melihat banyak sinyal permintaan saat ini datang dari Eropa dan Amerika, karena banyak pusat data dan pusat listrik cadangan bergantung pada energi ramah lingkungan di sana,” sebutnya.
“Dan jika kami melihat kebijakan pemerintah (Indonesia) mendorong penerapan teknologi microgrid di Ibu Kota Baru, maka tentu saja kami akan memulai pembicaraan tersebut lebih lanjut,” ucap Bicky Bhangu.