ALKI dibagi menjadi 3 yakni ALKI I, ALKI II, dan ALKI III. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, ALKI II merupakan rute pelayaran internasional terpendek antara Australia dan Asia Pasifik, sehingga lebih efisien sekitar 17 persen.
Kondisi tersebut menjadi enabler untuk inisiatif LNG Bunkering di Terminal LNG Bontang sebagai alternatif yang berpotensi di Selat Malaka.
“Dengan kondisi peluang-peluang yang ada untuk LNG Bunkering Service, maka sinergi seluruh seluruh stakeholder sangatlah esensial. Tak terbatas dalam hal penyediaan LNG beserta infrastrukturnya. Tetapi juga terkait engine & fuel conversion pada kapal, certificate of compliences, legal & permits, hingga kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang supportif terhadap LNG Bunkering Services,” papar Achmad.
Achmad menambahkan, selain untuk menambah portofolio bisnis, PGN menjunjung tinggi nilai lebih dari LNG sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal laut.
Lebih dari 85 persen komposisi LNG adalah metana (CH4) yang memiliki karbon terendah. Maka LNG Bunkering services diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi menuju pencapaian target NZE 2060 dan menghadapi perubahan iklim.