Harga logam mulia kembali kinclong dengan menguat untuk sesi ketiga berturut-turut seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang memicu permintaan safe-haven.
Harga emas hari ini di pasar spot naik 1,3% menjadi USD 1.973,41 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih tinggi ke posisi USD 1.980,50.
Sementara pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memicu harapan bank sentral AS akan menghentikan kenaikan suku bunga.
Israel menggempur Gaza dengan lebih banyak serangan udara, ketika Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengikuti kunjungan Presiden AS Joe Biden untuk menunjukkan dukungan terhadap perang melawan Hamas sambil mendesak Israel untuk meringankan penderitaan warga Gaza yang terkepung.
“Meskipun harga emas telah menguat karena perang, kelelahan pembelian akan segera terjadi,” kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities melansir CNBC, Jumat (20/10/2023).
Powell membiarkan kemungkinan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut karena perekonomian telah terbukti lebih kuat dari perkiraan.
Namun juga mencatat munculnya risiko dan perlunya mengambil tindakan dengan hati-hati. “Pasar sama sekali tidak menganggap ini sebagai sikap hawkish. Sepertinya ada terlalu banyak risiko terhadap prospek perekonomian dan hal ini kemungkinan akan mendukung harga emas,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.