Ini yang ditunjukkan dari kenaikan suhu bumi, kekeringan, kemarau panjang sehingga menyebabkan gagal pangan dan panen. Jokowi juga menyampaikan,sejumlah negara yang hentikan ekspor bahan pangan berpeluang dongkrak harga pangan jika terus menerus terjadi.
“Ketiga sebabkan pangan semakin naik harganya adalah 19 negara sudah ekspor pangan. Bukan 19 lagi, 22 negara tak mau ekspor bahan pangan termasuk di dalamnya beras,” ujar dia.
Jokowi menuturkan, Uganda, India, Rusa, Bangladesh, Pakistan dan Myanmar tak ekspor pangan. Kalau hal itu terus terjadi, Jokowi menuturkan, semua harga bahan pokok akan naik. “Kalau diteruskan semua harga bahan pokok akan naik,” ujar dia.
Bisikin Jokowi ke Ganjar Pranowo
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan kalau dirinya membisiki calon presiden yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo untuk langsung masuk ke kedaulatan pangan jika nanti habis dilantik menjadi presiden.
“Tadi bisik-bisik ke beliau (Ganjar Pranowo-red) habis dilantik langsung masuk ke kedaulatan pangan. Tak usah lama-lama, rencana sekarang, kerja kedaulatan pangan sehingga swasembada pangan. Ngeri sekali cerita negara mengerem ekspor pangannya. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah. Semua merem,” ujar dia.
Oleh karena itu, Jokowi menilai 5 hingga 10 tahun ke depan perlu visi taktis. “Visi taktis itu harus kita miliki bukan visi misi yang terlalu bagus, di awang-awang. Visi taktis rencana kerja detil harus kita miliki. Saya yakin pak Ganjar mampu menyelesaikan,” tutur ia.