Penetrasi Asuransi Indonesia Rendah, Ini Penyebabnya

 

Liputan6.com, Jakarta Pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah. Sejatinya layanan asuransi berguna sebagai bagian perencanaan keuangan, dalam kehidupan masyarakat untuk memproteksi diri dan keluarga serta aset mereka.

Menurut Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung, rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia sebagian besar disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaat proteksi asuransi, sehingga seluruh stakeholders harus bergotong-royong bersama-sama untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia. 

”Kami terus berupaya untuk selalu berkomitmen, guna meningkatkan literasi sekaligus penetrasi asuransi. Sejatinya hampir disetiap tahapan hidup masyarakat, sejak  memulai bisnis/karirnya, berkeluarga, bahkan saat puncak wealth/kemakmuran yang berhasil diraih suatu individupun memerlukan asuransi,” kata dia dikutip Selasa (17/10/2023).

Produk dan Agen

Asuransi BRI Life akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat, dengan menawarakan produk asuransi yang dapat diterima, serta merekrut tenaga pemasaran, memastikan seluruh tenaga pemasaran berlisensi  serta membekali dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan sehingga handal dan berkualitas, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menjelaskan bahwa, Produk serta segmentasi BRI Life telah berada di jalur yang on the track, yang sesuai dengan segment BRI.   Produk yang dijual, dominan telah mengarah ke proteksi, dan portofolio unilink terus dikurangi.  Saat ini, bisnis BRI LIfe 85% bergerak di kanal bisnis Bancassurance.   

“Saat ini kami sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo,” jelasnya.

“Selain itu, pengembangan pemasaran melalui Agen BRILink yang menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran terus dioptimalkan. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 666.038 ribu agen” lanjut Sutadi.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *