Liputan6.com, Jakarta Keinginan besar Masyarakat lima desa di Loeha Raya agar PT Vale bisa hadir beraktivitas terungkap dalam FGD. Perwakilan kepala desa di Loeha Raya sepakat untuk menghentikan polemik tersebut dengan menghadirkan solusi yang dapat menguntungkan perusahaan dan masyarakat. Menurut para kepala desa, sebenarnya PT Vale dapat hidup berdampingan dengan petani atau masyarakat.
Kepala Desa Loeha Hamka Tandioga mengatakan, posisi kepala desa netral yang senantiasa ingin mencari solusi terbaik, sehingga polemik di Tanamalia dapat selesai dengan tidak ada yang dirugikan.
“Kami ingin semua pihak merasakan dampak positifnya, masyarakat untung dan perusahaan juga melanjutkan operasinya,” katanya.
Hamka Tandioga mengaku optimistis hadirnya PT Vale dapat menjadikan Tanamalia seperti Sorowako yang yang telah sejahtera.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa keberadaan PT Vale di Tanamalia belum terlalu maksimal memberikan dampak peningkatan ekonomi, sebab PT Vale baru melakukan eksplorasi, belum beroperasi secara penuh. Untuk itu, kita perlu mendukung PT Vale agar cepat menyelesaikan eksplorasi,” paparnya.
Perwakilan Masyarakat lainnya dari unsur pemuda, Forum Masyarakat Petani Lada Loeha Raya (FORMULA), melaluI Sekretaris FORMULA Rustam mengungkapkan, kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik, antara PT Vale dengan masyarakat.
“Karena sebenarnya hal seperti ini yang kita harapkan, bagaimana kita bisa berdiskusi dengan pihak terkait, baik dari PT Vale maupun dari pemerintah, sehingga kita bisa mendapatkan solusi terbaik, dan opini yang beredar di luar bisa dibantah setelah kita mendapatkan penjelasan dari semua pihak terkait,” katanya.
Melalui forum ini, Rustam menyimpulkan bahwa PT Vale dan pemerintah siap menjadi fasilitator dalam menyelesaikan konflik di Tanamalia. “Saya juga mendorong agar dilakukan percepatan penyelesaian konflik, agar kedepannya tidak terjadi kerugian besar kepada masyarakat,” jelasnya.