“Saya mau semua kios seluruh Indonesia sama seperti kios di Karawang ini. Saya akan berkunjung ke NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia harus punya hal yang sama. Pupuk sebelum November-Desember 2023 pupuk harus ada di tempat. Masalah pupuk kita selesaikan segera,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyebutkan pihaknya mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi.
“Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung Kementerian Pertanian dalam program ketahanan pangan nasional. Diantaranya melalui penyediaan pupuk bersubsidi, dalam rangka dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Rahmad.
Stok pupuk bersubsidi yang saat ini tersedia sebanyak 1.442.553 ton. Stok per tanggal 10 Oktober 2023 ini setara dengan 263 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Rinciannya, urea sebanyak 941.712 ton, NPK 500.841 ton, seluruh stok ini tersedia di gudang lini I sampai gudang lini III atau tingkat kabupaten.
Selain itu, pupuk Indonesia juga menggunakan sistem pemantauan distribusi pupuk secara digital dan realtime, baik di tingkat pabrik, pelabuhan, gudang, distributor, hingga kios sehingga distribusi pupuk merata dan tepat sasaran.