Konflik Israel-Hamas Bakal Berdampak ke Sektor Industri Keramik

Sebelumnya diberitakan, Chevron telah menutup ladang gas alam di lepas Pantai Israel atas perintah pejabat setempat pada Senin, 9 Oktober 2023. Hal ini dilakukan dua hari setelah militan Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel.

Dikutip dari CNN, Rabu (11/10/2023), ladang Tamar terletak 15 mil di lepas pantau Selatan Israel memenuhi 70 persen kebutuhan energi Israel untuk pembangkit listrik, menurut perusahaan energi AS.

Penutupan yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan ekspor gas Israel ke negara tetangganya, Mesir dan Yordania serta menekan pasar gas global yang sudah ketat.

Untuk saat ini, Chevron terus memasok gas kepada pelanggannya di Israel dan wilayah sekitarnya dari platform Leviathan yang lebih besar.

Penutupan ini terjadi ketika Hamas terus menembakkan roket dari Gaza ke arah Israel dan ketika Israel meningkatkan pembalasannya atas serangan mematikan yang dilakukan Hamas akhir pekan lalu. Reuters melaporkan platform Tamar berada dalam jangkauan tembakan roket dari Gaza.

Pasar Global yang Ketat

Penutupan Tamar terjadi ketika negara-negara di belahan bumi utara memasuki musim dingin, ketika permintaan gas alam untuk menghangatkan rumah meningkat.

Harga gas berjangka di Dutch Title Transfer Facility melonjak 12 persen pada Selasa, 10 Oktober 2023 hingge mencapai hampir 49 euro atau USD 52 per megawatt jam.

Jumlah itu meningkat 29 persen sejak Jumat, hari perdagangan terakhir sebelum Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

Namun, harga itu masih jauh di bawah level harga pada tahun lalu, ketika mencapai 169 euro atau USD 179 per megawatt hour, ketika Eropa keluar dari krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.

Analis Wood Mackenzie menyebutkan kenaikan harga tersebut sebagian besar disebabkan oleh konflik yang sedang berlangsung di Israel.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *