Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, agar pemerintah daerah (Pemda) ikut serta memantau harga komoditas di lapangan. Karena, katanya, setiap adanya kenaikan harga bahan pokok, seperti harga beras merugikan masyarakat.
“Jadi hari-hari ini, dipimpin presiden langsung, kita ingin apalagi menyangkut bahan pokok, betul-betul kehadiran pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat tuh nyata. Sedikit saja bapok itu (tergoncang), akan buat rakyat susah,” kata Mendag saat ground breaking Pasar Banjarsari di Pekalongan, Rabu (11/10/2023).
Setelah itu, Ketua Umum PAN itu juga meminta pemerintah daerah mengendalikan secara ketat harga komoditas di lapangan. Pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan modal anggaran yang tidak terduga untuk melakukan penghematan jika harga komoditas naik di atas 5%.
“Terutama beras, Bulog digerakkan betul agar ketersediaan itu suplainya cukup. Karena kalau suplai kurang, harga akan naik. Betul-betul pemda (harus) intens turun ke lapangan, melihat langsung,” jelasnya.
“Kalau harga naik melebihi 5%, pemda bisa menganggarkan dari dana tidak terduga itu untuk membantu. Apakah transport-nya, apakah subsidinya agar harga normal kembali,” sambungnya.
Stok Beras Aman
Selain itu, Mantan Ketua MPR ini juga mengungkit dua bahan pokok yang sedang ramai diperbincangkan yakni beras dan gula pasir. Namun, dia menegaskan saat cadangan stok beras lebih dari cukup.
“Ibu-ibu tidak usah khawatir, beras cukup. Kita ada 1,6 juta ton, datang lagi 600 ribu ton. Sudah diputuskan lagi akan mendatangkan 2 juta ton. Satu lagi gula, (ini karena) fenomena El Nino. Kita tanamnya lambat karena sampai Oktober belum hujan sama sekali. Makanya, saya berharap wali kota dan pemda care terhadap bahan pokok,” pungkasnya.