Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah pemimpin perusahaan di Amerika Serikat (AS) menyatakan kemarahan dan solidaritas terhadap Israel setelah serangan mendadak yang dilakukan kelompok militan Hamas.
Dikutip dari CNN, Selasa (10/10/2023), CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menuturkan, pihaknya mendukung Israel. Perseroan juga menginstruksikan karyawan di sana untuk bekerja dari jarak jauh ke depan. Hal itu disampaikan sumber kepada CNN.
“Serangan akhir pekan lalu terhadap Israel dan rakyatnya serta perang dan pertumpahan darah yang diakibatkannya adalah tragedi yang mengerikan,” ujar Dimon kepada seluruh karyawannya dalam sebuah memo yang diperoleh CNN.
Dimon menambahkan, pihaknya mendukung karyawan dan keluarganya, serta Warga Israel selama masa penderitaan dan kehilangan yang besar ini.
JPMorgan memiliki sekitar 230-240 karyawan di Israel dan telah meminta staf di sana untuk bekerja dari rumah dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan seorang sumber kepada CNN.
Dimon menuturkan, seluruh karyawan JPMorgan dan semua pihak yang bepergian di wilayah tersebut telah dipastikan aman.
“Kami berdoa untuk keselamatan mereka dan keluarga serta orang terkasih. Kerugian manusia akibat perang dan terorisme sangat besar dengan terlalu banyak nyawa hilang dan berubah selamanya. Kami bersatu dalam harapan kami suatu hari nanti dapat mengakhiri kekerasan dan terciptanya perdamaian di seluruh Timur Tengah.
Kepada CNN, Morgan Stanley juga telah menyarankan beberapa karyawan yang berada di Israel untuk tinggal di rumah saat ini.
Goldman Sachs juga telah instruksikan karyawan di kantornya di Tel Aviv untuk bekerja dari jarak jauh, menurut sumber.
“Kami semua di Goldman Sachs memikirkan Anda dan keluarga dalam hadapi agresi yang mengejutkan yang ditujukan kepada Warga Israel,” ujar CEO Goldman Sachs David Solomon.
Ia menilai, dinamika di Timur Tengah selalu sulit dan kompleks. “Namun, serangan-serangan ini adalah terorisme dan melanggar nilai-nilai paling mendasar kami,” ujar dia.