Dedi menegaskan bahwa Indonesia mendukung perkembangan implementasi kerja sama ASEAN Plus Three Cooperation Strategy (APTCS) Framework on Food, Agriculture, and Forestry dan mendorong Negara APT untuk terus menguatkan strategi-strategi utama kerja sama ASEAN.
“Dukungan kami di antaranya mencakup promosi pertanian sirkular dan berkelanjutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, pengurangan penggunaan agrokimia berbahaya, dekarbonisasi, pemanfaatan teknologi digital, memerangi resistensi Antimicrobial, dan menjamin keberlanjutan sumber daya tanah dan air,” tegasnya.
Ia juga membeberkan bahwa Indonesia mengapresiasi kerja sama ASEAN-China dalam program Action Plan on Green Agricultural Development dan ASEAN China Joint Statement on Food Security Cooperation yang telah diadopsi oleh para Leaders pada tahun 2022.
“Kami menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi Plan of Action 2022-2023 dan mendukung pengesahan Plan of Action Kerja sama ASEAN-Tiongkok di bidang SPS untuk tahun 2024-2025,” beber Dedi.
“Indonesia optimis bahwa MoU ini akan memperdalam kerja sama kita di bidang SPS dalam menjamin ketahanan pangan termasuk keamanan pangan di kawasan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Indonesia menghadiri pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-45 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-6 Oktober 2023. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan beberapa negara lainya sepakat untuk memperkuat sektor pertanian melalui penggunaan teknologi mekanisasi.
(*)