Liputan6.com, Jakarta Peran aktif semua pihak sangat penting dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060. Sebagai korporasi besar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memiliki strategi khusus dalam mendukung secara langsung dan berperan aktif merealisasikan visi pemerintah tersebut.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan perseroan optimistis dan yakin target NZE akan tercapai, bahkan BRI mencapainya lebih cepat dari target Pemerintah.
“Bicara porsi dari BRI, apa peran BRI dalam pencapaian target net zero emission 2060, kami sudah mempunyai policy namanya ESG roadmap. BRI akan mencapai net zero emission lebih cepat dari target pemerintah. Aspirasi kami adalah di tahun 2050,” ujarnya.
Solichin menyebut salah satu kunci agar target dapat tercapai adalah kolaborasi dari seluruh stakeholders. Tentunya dengan porsi setiap stakeholder yang berbeda-beda. Contohnya, porsi dari Pemerintah antara lain dengan menerbitkan kebijakan atau regulasi yang mendukung aspirasi tersebut. Kemudian, ada kontribusi dari pelaku bisnis termasuk BRI, dan juga keterlibatan langsung dari seluruh masyarakat.
BRI sendiri sudah punya banyak strategi, inisiatif, dan program, untuk bagaimana mengimplementasikan visi besar tersebut, baik dari sisi bisnis maupun di tataran operasional.
“Untuk mendukung aspirasi Pemerintah tersebut, di industri perbankan tak terkecuali BRI. Sebagai bagian dari risk management, BRI mempunyai Loan Portfolio Guidelines (LPG). Kami memiliki aspirasi bahwa porsi pembiayaan sebesar 85% akan dialirkan ke segmen UMKM termasuk ultra mikro di dalamnya dan sisanya korporasi,” jelas Solichin.
Dari porsi tersebut, komitmen BRI ke depan akan terus memperbesar porsi dari pembiayaan hijau. Dalam hal ini, BRI akan menyasar potensi green project sebagai bagian dari komitmen pada pembiayaan berkelanjutan.