Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang meminta pengusaha di daerah untuk tidak secara tiba-tiba menaikkan harga barang. Mengingat, ada potensi perputaran uang hingga Rp 80 triliun selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau selama Libur Nataru.
Dia pun meminta pemerintah daerah terkait bisa turun tangan untuk mengawasi harga di pasaran. Tujuannya menjaga daya beli masyarakat hingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Supaya perputaran uang selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 lebih maksimal dimana masyarakat tidak ragu dan berpikir banyak untuk membelanjakan uangnya maka Kementerian terkait dan Daerah perlu melakukan pengawasan agar para pengusaha pengelola berbagai jasa tidak menaikkan tarif dan harga secara jor-joran,” ujar Sarman dalam keterangannhya, dikutip Selasa (26/12/2023).
Sebagai langkah antisipasi pula, dia meminta adanya imbauan yang disebar pemerintah daerah ke pusat-pusat jasa. Misalnya, hotel, motel, café, restoran, transpotasi udara, kereta api, rental, pusat wisata dan warung makanan.
“(Untuk) tidak menaikkan harga yang nantinya akan mengurangi niat para warga untuk membelanjakan uangnya,” pinta Sarman.
Perputaran Uang
Dia menilai, kenaikan tarif dari beberapa pos layanan akan berdampak pada minat masyarakat untuk mengeluarkan uangnya. Alhasil, perputaran uang dengan nominal tinggi tak akan tercapai.
“Ini sangat penting, karena misalnya dengan tarif pesawat dan hotel yang naik berlipat-lipat akan dapat mengurangi atau membatalkan perjalanan liburan akhir tahun. Kemudian agar para pengelola jasa, agar memberikan pelayanan yang berkesan kepada para warga yang berlibur maupun yang merayakan Natal dikampung halaman,” bebernya.
“Dengan perputaran uang selama Libur Nataru akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 mencapai 5 persen sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 bisa bertahan diangka 5 persen,” sambung Sarman.