Mencekamnya Ledakan Tungku Smelter di Kawasan IMIP, Listrik Padam hingga Sinyal Telepon Mati

Liputan6.com, Jakarta Sehari sebelum hari raya Natal, kecelakaan kerja di kawasan industri Morowali (IMIP), Sulawesi Tengah, kembali terjadi yaitu tungku smelter meledak. Setidaknya dari informasi yang diperoleh hingga jam 13.00 WITA ini, ada 13 meninggal dan puluhan lainnya mengalami kritis dengan luka bakar 70% pada tubuhnya, luka berat hingga ringan.

Kecelakaan itu terjadi pada jam 5.30 WITA akibat ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) yang seketika menyulut ledakan beberapa tabung oksigen di sekitar kejadian.

Tiga klinik milik IMIP ditutup untuk umum. Dari rekaman suara yang diperoleh LBH Makassar, terdengar suara “mandor” perusahaan yang menginstruksikan tidak menyebarluaskan informasi tentang kecelakaan ke saluran komunikasi grup pekerja.

Beberapa saat setelah kejadian, kondisi listrik di Morowali padam dan begitu juga sinyal telepon mati. Listrik baru menyala kembali pada jam 14.20 WITA. Sedikitnya 6 unit ambulans bergerak ke RSUD Bungku, Morowali.

“Kami sangat prihatin atas kecelakaan maut yang terus berulang terjadi di kawasan IMIP. Hilirisasi Nikel yang dibangga-banggakan Presiden Jokowi hanyalah omong-kosong. Untuk kesekian kalinya peristiwa semacam ini terjadi di kawasan IMIP Morowali, karena tidak adanya tindakan tegas kepada perusahaan, bahkan terkesan pemerintah dalam hal ini BKPM, Kemenaker, dan aparat penegak hukum melakukan pembiaran (by omission) terhadap operasi perusahaan yang membahayakan warga negara (pekerja),” tegas Edy Kurniawan, dari YLBHI.

“Demi mengejar ambisi pertumbuhan ekonomi, Pemerintah rela membiarkan warganya dalam keadaan bahaya. Karenanya, peristiwa ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran HAM yang serius, dan kami berharap keberanian Komnas HAM untuk menyatakan bahwa peristiwa ini sebagai pelanggaran HAM,” lanjut dia.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *