Waskita Karya Punya 90 Proyek, Nilai Kontraknya Capai Rp 52,7 Triliun

Liputan6.com, Jakarta Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) telah menggelar Public Expose 2023 yang diselenggarakan secara daring. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, Direktur Keuangan, Wiwi Suprihatno, Direktur Pengembangan Bisnis, Rudi Purnomo, Investor, Analis Keuangan, Media, Bondholders dan umum.

Tujuan diadakannya Public Expose 2023 ini untuk memberikan gambaran kinerja perusahaan baik operasional maupun keuangan di tahun 2023 serta menjalankan strategi bisnis untuk menghadapi tantangan di tahun 2024.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, Waskita saat ini fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur dan proyek strategis nasional yang sedang berjalan.

”Sampai dengan saat ini Perseroan mengerjakan 90 proyek on-going dengan total nilai kontrak sebesar Rp52,7 triliun. Berdasarkan dari segmentasi proyek, total nilai kontrak tersebut bersumber dari proyek konektivitas infrastruktur sebesar 60%, sumber daya air sebesar 17%, gedung sebesar 13%, EPC dan anak usaha sebesar 10%,” katanya.

Selain itu, Perseroan telah berkontribusi banyak dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara(IKN) dengan total nilai kontrak sebesar Rp10,2 triliun sementara untuk porsi Waskita sebesar Rp6,7 triliun.

Sebanyak 10 proyek diraih oleh Perseroan diantaranya, Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Segmen 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3 & 4 IKN, Jalan Feeder kawasan KIPP IKN, Rumah Susun ASN, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dan MultiUtility Tunnel-01 (MUT).

Nilai Kontrak Baru

Sementara itu Perseroan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.

Berdasarkan kepemilikan proyek perolehan NKB ini masih didominasi oleh proyek Pemerintah sebesar 62%, lalu diikuti oleh proyek BUMN/BUMD sebesar 22%, pengembangan usaha sebesar 15% dan swasta sebesar 1%.

”Sementara itu berdasarkan segmentasi jenis proyek, konektivitas infrastruktur sebesar 54%, sumber daya air sebesar 15%, gedung sebesar 17%, EPC sebesar 1% dan anak usaha sebesar 14%,” ucap Ermy.

Selanjutnya Perseroan juga menjelaskan terkait perkembangan restrukturisasi yang sedang dilakukan sejak awal tahun sampai saat ini. Perseroan terus melakukan diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan.

”Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta terkait skema restrukturisasi Waskita yang telah mencapai 95% dari nominal outstandinghutang,” tambah Ermy.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *