Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen terdapat tiga mesin ekonomi yang perlu dimaksimalkan.
“Kita perlu menggerakkan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi secara berkesinambungan ke depan,” kata Menko Airlangga dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia “Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global” di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Adapun mesin ekonomi pertama yakni ekonomi konvensional seperti perdagangan, manufaktur, dan pertanian. Untuk mesin ekonomi yang pertama ini perlu dilakukan revitalisasi dan diperbesar kapasitasnya supaya terjadi peningkatan produktivitas yang lebih tinggi.
Ia menjelaskan, revitalisasi yang dimaksud ini juga termasuk untuk memperbesar investasi baru dan meningkatkan ekspor.
“Di antaranya melalui penyelesaian perundingan dagang-investasi I-EU-CEPA, CP-TPP (untuk menyasar pasar Amerika Latin) serta segera menjadi bagian dalam OECD (Organization for Economic Cooperation and Development),” ujarnya.
Mesin ekonomi kedua yakni mesin ekonomi baru yang nantinya difungsikan sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi di masa depan, seperti ekonomi hijau dan penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai sektor ekonomi termasuk pertanian, manufaktur, kesehatan, dan transportasi.
Selanjutnya, mesin ekonomi ketiga yaitu ekonomi Pancasila. Airlangga menjelaskan, ekonomi pancasila berperan guna menjaga kesinambungan sosial ekonomi masyarakat yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Airlangga menilai, partisipasi masyarakat luas tersebut dapat tercapai jika semua penduduk sehat, berpendidikan, mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Kami percaya jika ketiga mesin ini berjalan dengan optimal maka kapal merah putih Indonesia, akan mampu terus berlayar membawa kita menjadi negara yang sejahtera sebagaimana yang kita cita citakan bersama,” pungkasnya.