Disinggung di Debat Capres, Bos Pupuk Indonesia Bantah Pasokan Pupuk Langka

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan bahan baku pupuk masih banyak didapat dari impor. Untuk itu, diperlukan beragam inovasi dalam proses produksi.

Rahmad menilai, cara-cara baru lewat inovasi tadi bakal menggenjot efisiensi dari produksi pupuk nasional. Alhasil, ketergantungan dari bahan baku pupuk impor.

“Hari ini ketergantungan kita pada sumber bahan baku pupuk impor itu besar sekali. Dan sekarang ada guncangan geopolitik di Timur Tengah yang mengganggu Laut Merah. Laut Merah ini satu-satunya jalur yang dipakai membawa bahan baku impor,” ungkap Rahmad di kantor Pupuk Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Efisiensi

Efisiensi yang hadir dalam produksi pupuk nasional bakal menjadi kunci peningkatan kedepannya. Diversifikasi dari produk juga akan jadi satu hal baru.

“Jadi kalau bisa ketergantungannya berkurang, efisiensinya kita tingkatkan. Maka cari sumber-sumber baru yang ada. Tadi kan ada penemuan-penemuan baru, seperti bio-fertiziler, pupuk hayati, macam-macam, jadi penting banget,” bebernya.

Proses pencarian inovasi ini dicari melalui ajang FertInnovation 2023. Ini cara Pupuk Indonesia untuk menjaring inovasi-inovasi dari anak muda di seluruh Indonesia.

“Kita coba tingkatkan sampai bisa maju. Ini cukup penting. Misalnya precision farming atau efficient fertilizer itu penting banget,” kata dia.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *