Hampir setiap orang harus memikirkan cara hidup dengan sejumlah uang tertentu. Bahkan jika kamu memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, sangat mudah untuk bangkrut, atau berakhir dalam kerugian, jika kamu tidak mencatatnya. Bayangkan berapa banyak pemenang lotere atau atlet profesional yang kembali ke angka nol.
Pembelian impulsif dirancang untuk menggoda. Luangkan waktu saat berbelanja untuk mempertimbangkan apakah yang kamu gunakan dengan kartu kredit benar-benar sesuai dengan keinginan untuk membelanjakan uangmu.
Memahami keinginan dan kebutuhan berarti mampu mengidentifikasi hal-hal yang harus kamu belanjakan, seperti perumahan, makanan, dan tagihan, melawan hal-hal yang ingin kamu belanjakan, seperti liburan atau konser.
Menuliskan semua pengeluaran uang dalam sebulan adalah cara yang baik untuk mulai mengidentifikasi kemana perginya uangmu. Dari sana, kamu dapat melihat dengan tepat berapa banyak sisa yang sebenarnya kamu miliki setelah kebutuhan terpenuhi. Kemudian, kamu dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan sisanya, atau mencari area di mana kamu dapat mengurangi pengeluaran untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Bicaralah dengan semua orang tentang uang: Semakin banyak berbicara, semakin merasa nyaman
Di masa lalu, membicarakan uang sering kali tidak disukai. Namun, sikap tersebut telah menyebabkan masalah keuangan seperti kesenjangan upah dan kurangnya pengetahuan terus berlanjut.
Membicarakan uang dengan orang yang lebih tua atau lebih berpengalaman dapat membantumu mempelajari konsep seperti cara menggunakan kartu kredit dengan bijak atau risiko berinvestasi.
Semakin nyaman berbicara tentang uang dalam situasi tanpa pertaruhan, semakin mudah bagi kamu untuk mengemukakannya pada saat penting, seperti ketika kamu sedang menegosiasikan gaji atau mengajukan penawaran rumah.
5. Pelajari cara bernegosiasi
Semakin cepat kamu menguasai seni bernegosiasi, kamu akan semakin baik. Dalam hal uang masuk, seperti gaji, dan uang keluar, seperti uang sewa, kamu dapat menempatkan diri pada posisi yang lebih baik dengan meminta kesepakatan.
Menegosiasikan tawaran pekerjaan pertama mungkin terasa menakutkan, tetapi kamu tidak akan tahu apa yang mampu diperoleh kecuali memintanya. Jika majikan kamu tidak menawarkan gaji yang lebih tinggi, mintalah tunjangan lain seperti waktu istirahat atau bonus penandatanganan.
Demikian pula, ketika akan menyewa apartemen, kamu dapat meminta harga bulanan yang lebih rendah atau memasukkan utilitas ke dalam sewa. Sering kali, hal terburuk yang bisa terjadi adalah permintaanmu ditolak.