PGE 17 Tahun Berkecimpung di Energi Panas Bumi, Kini Punya Kapitalisasi Pasar Rp 48 Triliun

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) mencatatkan beberapa hal selama tahun ke-17 beroperasi. Mulai dari melantai di pasar saham hingga mencatatkan kapitalisasi pasar(market capitalization) sebesar Rp 48,4 triliun.

“Aksi korporasi terbesar ke-5 di bursa saham ini mencatatkan performa yang sangat baik dengan pendapatan Rp9,05 triliun serta oversubscription hingga 3,81 kali,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi, seperti ditulis Kamis (14/12/2023).

Hingga 11 Desember 2023, saham PGEO berhasil naik 20,54 persen dengan market capitalization sebesar Rp 48,4 triliun.

“Pencapaian ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kemajuan energi terbarukan, khususnya panas bumi di Indonesia, selama beroperasi kami mencoba untuk accelerate but realistically,” lanjut Julfi.

Julfi melanjutkan, selama beroperasi, Perseroan berhasil mengatasi tantangan akselerasi bisnis. “Bottleneck tersebut kami atasi dengan melakukan perubahan model bisnis yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi Perseroan,” ungkapnya.

Selain itu, ekspansi juga menjadi prioritas utama Perseroan hingga dua tahun mendatang. Di tahun 2023 ini, PGE memiliki ambisi untuk menjadi 1 GW company yang akan tercapai pada tahun 2025.

“Dengan strategi quick wins dan penerapan teknologi co-generation di beberapa area, saat ini Perseroan sedang berproses untuk mencapai target tersebut, tentunya dengan bantuan optimalisasi value creation,” kata Julfi.

PGEO juga berkolaborasi dengan Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga untuk mendorong komersialisasi karbon dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE) pada bursa karbon Indonesia.

Terkait komersialisasi karbon, Julfi menjelaskan, pada tahun ini PGE sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar USD 732 ribu. “Ini merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia,” ujar Julfi.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *