Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Kadin bidang Kewirausahaan Dewi Meisari Haryanti menilai, kolaborasi antara Tiktok Shop dan Tokopedia akan menggairahkan kembali transaksi ekonomi, khususnya di sektor UMKM yang menurun akhir-akhir ini.
“Kembalinya TikTok Shop melalui kerjasama dengan Tokopedia sangat positif bagi bisnis UMKM. Cara ini lebih efisien karen kedua perusahaan tinggal menjalankan integrasi teknologinya,” ujarnya, Rabu (13/12/2023).
“Kolaborasi ini akan menguntungkan UMKM menjangkau pasar lebih luas dan lebih cepat,” imbuh Dewi.
Namun, wanita yang juga berprofesi sebagai Dosen FEB UI dan pegiat UMKM ini juga mengingatkan, kembalinya Tiktok lewat Tokopedia harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dari produk-produk UMKM lokal.
Dengan begitu, ia menyebut konsumen akan semakin mantap untuk memilih produk dalam negeri ketimbang impor. Efek positf lainnya, para afiliator yang selama ini tidak memiliki produk tetapi ikut menjual produk-produk UMKM juga akan lebih mudah mendapatkan pembeli dan menaikkan transaksinya.
“UMKM harus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas produk agar bisa menjadi pilihan belanja bagi konsumen. Para afiliator tentu juga akan menyambut positif jika produk-produk UMKM kita berkualitas,” kata Dewi.
Menurut dia, UMKM harus melakukan improve dengan mengedepankan kualitas dan keunikan produk mereka. Dengan demikian, setiap produk UKM akan memiliki value atau manfaat yang lebih bagus, meskipun harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan produk impor.
Di sisi lain, Dewi menambahkan, pemerintah juga harus menerapkan aturan ketat bagi masuknya produk-produk impor, terutama dalam transaksi di e-commerce.
“Kita berharap Tokopedia tetap konsisten pasca bergabungnya TikTok untuk tidak membuka perdagangan cross border seperti e-commerce lain. Ini adalah suatu prinsip, saya yakin Tokopedia akan tetap komitmen dengan hal ini,” pungkasnya.