Menteri BUMN Erick Thohir dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) susun strategi agar pasokan beras di dalam negeri tetap bisa memenuhi kebutuhan. Termasuk untuk menjaga pasokan tetap aman ditengah ancaman kekeringan dan berkurangnya hasil panen.
Erick mengatakan, langkah pemenuhan stok itu bisa didapat dari impor dan serapan produksi lokal. Tapi, dia tetap mengedepannya penyerapan dari petani di dalam negeri.
“Kan tadi udah disampaikan sama Dirut Bulog. Sesuai dengan produksi yang ada di masyarakat. Ini kita jangan selalu, saya selalu bilang antara impor dan produksi harus terikat, tidak bisa impor jalan sendiri, produksi (lokal) jalan sendiri, gak bisa,” kata dia di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).
Senada, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan langkah impor tak akan diambil jika stok bisa dipenuhi dari produksi lokal. Terkait ancaman produksi menurun berkepanjangan, Arief terus memonitor hal tersebut.
“Pak erick sudah sampaikan, kalau produksinya cukup kita gak perlu impor. Kita harus itung sama-sama. Jadi neraca komoditas kita update selalu setiap sebulan sekali. Kemudian yang dengan menko perekonomian 3 bulan sekali. Disitu akan terluhat berapa kelebihan, berapa kekurangan seluruh produk yang ada,” bebernya.
Arief turut mengambil ancang-ancang adanya prediksi penurunan produksi beras dalam negeri seperti temuan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dia pun mengambil langkah persiapan. Itu dilakukan dengan menggandeng Kementerian BUMN hingga perusahaan pelat merah di bidang pangan.
“Kan disiapin. Pak Erick ini Menteri BUMN, perintahin bulog perintahin RNI untuk jaga 9 komoditas yang ada di badan pangan. Jadi Bapanas uni utk menugaskan yang namanya RNI tentunya seizin pak Erick. Bulog ditugaskan Badan Pangan seizin dan sudah ada suratnya pak Erick,” beber mantan Dirut ID Food itu.