Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN, Hendrika Nora Osloi Sinaga menyebutkan program safety campaign yang rutin digelar oleh Jasa Marga ini merupakan salah satu wadah yang edukatif dan informatif untuk masyarakat.
Melalui RSR, masyarakat diajak untuk mengenal bahwa infrastruktur jalan tol telah didesain dengan mempertimbangkan keselamatan para pengendara. Tidak hanya itu, tahun ini program edukasi keselamatan berkendara ini juga dilengkapi dengan agenda keberlanjutan transportasi yang menjadi fokus Pemerintah.
“Berkendara aman, selamat sekaligus peduli terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah maupun Operator Jalan Tol, tetapi juga tanggung jawab diri kita masing-masing. Ke depannya, kami berharap para peserta training maupun anggota komunitas dan adik-adik pelajar dapat menjadi influencer berkendara aman di lingkungan terdekat,” ujar Nora.
Professional Safety Engineer Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan M.T mengatakan dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang semakin pesat, masyarakat perlu dibekali dengan analisa potensi risiko pada kendaraan listrik sehingga memiliki standardisasi keamanan yang dapat mendukung praktik berkendara berkeselamatan.
“Masyarakat seharusnya dapat melakukan pengecekan baterai secara berkala, memastikan material dan instalasi kelistrikan sesuai standar serta mengenali sistem discharging apabila kendaraan mengalami insiden. Faktor human error seperti penurunan kewaspadaan dan potensi risiko lain seperti microsleep, lane hogger, aqua planning, pecah ban hingga memastikan berkendara dengan jarak aman juga penting untuk diantisipasi. Tentunya potensi risiko ini dapat diminimalisir jika pengguna memahami instrumen kendaraannya, kembali membaca manual book sehingga dapat mengurangi malfunction saat berkendara,” ujar Ahmad Wildan.