Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Wapres mengungkapkan bahwa masa depan bangsa Indonesia akan banyak dibentuk melalui transformasi penerapan inovasi dan teknologi tak terkecuali pada bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan peran perguruan tinggi seperti FEB UI dapat konsisten melahirkan gagasan dan inovasi, serta sumber daya manusia (SDM) unggul yang mengkreasi inovasi. Sehingga menghasilkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis teknologi dan inovasi terkini.
““Indonesia sebagai negara demokrasi dan berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya berada di bangku kemudi dalam pengembangan ekonomi syariah global, dan menjadi model bagi terwujudnya Islam dan kemajuan. Saya titip kepada Universitas Indonesia untuk terus mencermati tren di tingkat global yang akan mempengaruhi model bisnis dan keuangan syariah, sehingga kita dapat mengantisipasi perubahan, merebut peluang, dan memenangkan persaingan,” ujar Wapres.
Sementara itu, Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan Indonesia Sharia Economic Outlook 2024 diselenggarakan pada momentum yang tepat. Kondisi ekonomi dunia ke depan akan terus menantang efek dari konflik geopolitik baik di Eropa maupun kawasan Timur Tengah.
“Dengan demikian, ekonomi syariah bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Ini adalah sesuatu yang sangat penting, karena kalau kita lihat bahwa segala macam alternatif mesin pertumbuhan dalam situasi yang tidak pasti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” katanya senada Teguh.
Hal itu menurut Ari terbukti dengan kinerja berbagai sektor ekonomi dan keuangan syariah Indonesia bertumbuh dengan tren yang positif. Total aset perbankan syariah mencapai Rp831,95 triliun, tumbuh 10,94% secara tahunan per September 2023 dengan berkontribusi terhadap pangsa pasar mencapai 7,27%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah mencapai Rp637,63 triliun, tumbuh 9,26% secara tahunan. Selain itu, total pembiayaan mencapai Rp564,37 triliun, tumbuh 14,66% dari periode yang sama tahun sebelumnya.