Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang tidak terpancing isu tentang letusan Gunung Marapi dari sumber yang tidak diketahui latar belakangnya.
“Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” ucap Hendra.
Hendra menerangkan potensi ancaman bahaya Gunung Marapi dapat berupa lontaran batu atau pasir diperkirakan berada dalam radius 3 kilometer dari puncak Kawah Verbeek Gunung Marapi.
Sedangkan untuk potensi ancaman dari abu erupsi dapat menyebar yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.
“Terdapat potensi ancaman bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti C02, CO, S02, dan H2S di area kawah Gunung Marapi,” ungkap Hendra.
Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Marapi, terdapat potensi ancaman bahaya yang dibagi ke dalam tiga tingkatan.
Pertama yakni Kawasan Rawan Bencana-lll (KRB-III), adalah kawasan sumber erupsi, daerah puncak dan sekitarnya yang sangat berpotensi terlanda oleh berbagai macam hasil erupsi dalam bentuk aliran piroklastika, aliran lava, gas vulkanik beracun, jatuhan piroklastik dan Iontaran fragmen batuan (pijar).
“Kawasan ini berada pada radius sekitar 3 kilometer dari pusat erupsi,” Sebut Hendra.