Indonesia Peringkat 2 Produsen Rumput Laut Terbesar Dunia, Cuma Kalah dari China

Menteri Trenggono menambahkan, pelaksanaan program modeling rumput laut melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama produksi. Dengan demikian, program ini sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

“Kita ingin masyarakat di sini menjadi masyarakat produksi, artinya mereka menjadi komponen produksi yang kuat yang kemudian bisa sejahtera dari kegiatan produksi budidayanya. Kemudian hasil panen itu bergeser ke proses nilai tambah berikutnya, masuk ke industri untuk kepentingan berbagai macam, seperti bahan baku farmasi, makanan, dan seterusnya,” beber Menteri Trenggono.

Selain Wakatobi, KKP merencanakan pembangunan modeling rumput laut di empat daerah lain yakni Maluku Tenggara, Rote Ndao, Buleleng, dan Lombok Timur.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan modeling budidaya rumput laut Wakatobi dibangun seluas 51,25 hektare, dengan rincian 45 hektare di antaranya sebagai lokasi budidaya rumput laut atau pembesaran. Biaya investasi berupa pembangunan sarana prasana mencapai Rp 5,6 miliar.

Produktivitas rumput laut basah dari lokasi modeling diperkirakan mencapai 7.200 ton per tahun dengan biaya produksi Rp7,5 miliar. Penghitungan tersebut berdasarkan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 4 ton per hektare per siklus selama 45 hari.

Sedangkan nilai produksi rumput laut dari modeling Wakatobi bisa di angka Rp14,4 miliar dengan asumsi harga jual rumput laut kering Rp20 ribu per kilogram, sehingga diperoleh keuntungan bersih per tahun sebesar Rp6,9 miliar.

Tebe optimis pembangunan modeling budidaya rumput laut dapat menumbuhkan mutliplier effect bagi ekonomi daerah dan juga nasional.

“Kenaikan produksi ditargetkan bisa mencapai 100.835 ton per tahun atau naik 186 %. Selain itu kenaikan produktivitas rumput laut basah juga diharapkan naik sekitar 1.567% yakni menjadi 150 ton/ha/tahun,” ungkapnya.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *