Cara Tukar Pecahan Rupiah Rp 500 dan Rp 1.000 yang Tak Berlaku Lagi 1 Desember 2023

Bank Indonesia (BI) menyatakan, kemungkinan rupiah masih berpotensi bisa menguat hingga akhir tahun 2023. Namun, BI pun tak bisa menjamin rupiah akan kembali ke level Rp 14.000 per dolar AS.

Tercatat pada Agustus 2023, secara point to point nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan sebesar 0,98 persen jika dibandingkan dengan akhir Juli 2023.

Kendati demikian, secara tahun berjalan atau year to date justru nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke level 2,22 persen dari level akhir Desember 2022. Artinya, nilai tukar rupiah masih lebih baik dibanding nilai tukar mata uang negara berkembang lainnya.

Sebagai contoh, nilai tukar rupee India secara tahun berjalan mengalami pelemahan sebesar 0,06 persen, bahkan secara point to point (ptp) melemahnya cukup besar yakni 4,33 persn.

Kemudian, nilai tukar Baht Thailand juga alami pelemahan sebesar 1,06 persen secara tahun berjalan (ytd), dan menguat sebesar 2,27 persen secara ptp.

“Kalau kita lihat nilai tukar rupiah menguat 2,2 persen dibanding level terakhir Desember 2022, meski kita lihat ada pelemahan secara point to point,” kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwindo Kolopaking dalam acara pelatihan wartawan BI di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Minggu (10/9/2023).

Rupiah Melemah

Menurutnya, dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global membuat nilai tukar rupiah hingga 31 Agustus 2023 secara ptp melemah, sementara penguatan ditopang oleh terjaganya stabilitas ekonomi domestik.

Pihaknya pun memperkirakan stabilitas kurs Rupiah akan tetap terjaga seiring dengan tingkat kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *