Harga Emas Tembus Level Termahal Dalam 7 Bulan, Dibanderol Segini

Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Harga emas dunia hanya naiik tipis karena ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada paruh pertama tahun depan meningkatkan prospek logam mulia dengan imbal hasil nol.

Dikutip dari CNBC, Kamis (30/11/2023), harga emas dunia naik 0,2% menjadi USD 2.044,18 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 5 Mei. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3% ke level USD 2.045,80.

“Keyakinan kami adalah bahwa mungkin ada beberapa kemunduran pada emas minggu depan, namun secara umum, kami yakin tren sideways menuju momentum yang lebih tinggi ini akan terus berlanjut dalam waktu dekat,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

“Keyakinan saat ini adalah bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga dan penurunan suku bunga akan dilakukan pada tahun 2024, jika data mendukung atau melemahkan argumen tersebut, kita akan melihat pasar emas melakukan hal yang sama,” lanjut dia.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan permintaan emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan lebih dari 70% pelonggaran suku bunga pada bulan Mei, naik dari 50% pada hari Selasa, menurut FedWatch Tool dari CME.

Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Selasa menandai kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Kurs Dolar Berdampak ke Harga Emas

Indeks dolar (.DXY) naik 0,2% hari ini tetapi siap untuk menandai kinerja bulanan terburuknya dalam setahun. Melemahnya kurs dolar membuat harga emas lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Yang juga membantu harga emas adalah imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan, turun ke level terendah dalam dua bulan.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *