Singapura telah sepakat untuk melakukan impor listrik rendah karbon dari Indonesia sekitar 2 gigawatt (GW). Ini ditandai dengan kesepakatan antara beberapa perusahaan dari kedua negara.
Kesepatakan Singapura melakukan impor listrik Indonesia ditandai dengan adanya penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan Singapura. Tercatat, secara total ada 10 perusahaan yang terlibat.
Rinciannya, ada 5 perusahaan dari Indonesia yang akan menjalin kerja sama perdagangan listrik rendah karbon ini. Diantaranya, Medco Energy Power, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, yang tergabung dalam konsorsium Pacific Medco Solar Group. Kemudian, ada Adaro Clean Energy Indonesia, dan Energi Baru TBS.
Sementara itu, ada 5 perusahaan dari Singapura yang akan terlibat. Diantaranya, Seraphi, Solar System Co., Ltd, LONGi Solar System Co., Ltd, IND Solar Tech, Sungrow Power Supply Co., Ltd, serta Huawei Tech Investment.
PT Adaro Clean Energy Indonesia diwakili olehCEO Adaro Power, Dharma Hutama Djojonegoro, Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd diwakili oleh Director PMSE, Eka Satria, serta PT Energi Baru TBS diwakili CEO Energi Baru TBS, Dimas Adi Wibowo.
Kemudian, dariSeraphim Solar System Co., Ltd, diwakili Polaris Li selaku Chairman of Seraphim. LONGi Solar Technology Co. Ltd diwakili Zhao Bin, PT IDN Solar Tech diwakili Riady Lukman, Sungrow Power Supply Co. Ltd., diwakili Hu Yukun, serta PT Huawei Tech Investment diwakili Guo Hailong.