Jumlah Penumpang KRL Diramal Turun 50% Saat Nataru 2023-2024

Sebelumnya, LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan 8 rangkaian kereta. Alhasil waktu tunggu atau headway kereta bisa mencapai 1 jam. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta tarif LRT Jabodebek diturunkan karena penurunan layanan ini.

Diketahui, saat ini tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp 20.000 untuk jarak terjauh. Ini seharusnya berlaku dengan headway yang dijalankan antara 15 menit hingga 1 jam.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menilai, di tengah kondisi ini tarif LRT Jabodebek sebaiknya diturunkan kembali ke harga promo awal. Yakni, berkisar Rp 5.000-10.000.

“Menurut saya kembalikan ke tarif promosi dulu Rp 5.000 atau Rp 10.000 untuk membangun loyalitas pengguna sampai headway kembali normal,” kata dia saat ditemui di Hoten Grandhika, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Headway Lebih Singkat

Tulus menilai, headway untuk transportasi publik seharusnya dibuat lebih singkat agar masyarakat mau menggunakannya. Dengan waktu tunggu kereta yang mencapai 1 jam, dia meminta LRT Jabodebek harus melakukan evaluasi.

“Kalau kemudian headway-nya sampai 1 jam mana ada angkutan masalah headway sampai satu jam itu kan enggak lucu, 15 menit saja udah lama itu ada satu jam,” kata dia.

“Nah ini harus dievaluasi terkait dengan LRT (Jabodebek) itu menyangkut soal keandalan dari produknya,” sambungnya.

Dilihat dari kacamata konsumen, Tulus menegaskan dengan headway mencapai 1 jam tadi bisa merugikan masyarakat sebagai pengguna LRT Jabodebek.

“Dan juga mau tidak mau kalau memang headway nya tidak bisa terpenuhi sangat-sangat merugikan konsumen dan juga merugikan LRT (Jabodebek) sendiri,” tegas dia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *