Menko Airlangga Dorong Engineering ASEAN Untuk Terus Kembangkan Green dan Blue Economy

Perlu diketahui bahwa upaya untuk mencapai perekonomian berkelanjutan juga dilakukan di tingkat nasional. Menko Airlangga menjelaskan bahwa biofuel di Indonesia akan terus dikembangkan berdasarkan aspek pendukungnya, tidak hanya biodiesel (bioetanol, HVO,  Bioavtur), tetapi juga produk CPO dan juga produk non-CPO.

Pengembangan ini dilakukan tidak hanya oleh perusahaan besar, tetapi juga melalui pemberdayaan berbasis masyarakat, tentunya dengan memenuhi spesifikasi konsumen, pemanfaatan produk samping biodiesel, dan pengembangan teknologi biofuel yang lebih canggih.

“Indonesia juga telah menjajaki potensi sel bahan bakar hidrogen. Hidrogen merupakan teknologi yang menjanjikan yang bisa digunakan tidak hanya untuk otomotif,” lanjut Menko Airlangga. 

Menutup sambutannya, Menko Airlangga kembali menegaskan pentingnya pembangunan ekonomi berkelanjutan karena menurut laporan Asian Development Bank, Asia Tenggara termasuk kawasan yang akan terdampak perubahan iklim secara tidak proporsional dan berpotensi kehilangan hingga 30% PDB pada tahun 2050 akibat perubahan iklim. Perubahan iklim juga berdampak pada ketahanan pangan.

Turut hadir dalam konferensi tersebut antara lain Presiden ke-5 Republik Indonesia, Perdana Menteri Serawak, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Ketua World Federation of Engineering Organizations, Ketua ASEAN Federation of Engineering Organisations, dan ribuan delegasi lainnya dari berbagai negara

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *